Penggunaan Air Meningkat 3 Kali Lipat di Masa Pandemi, Ini Penyebabnya
jpnn.com, JAKARTA - Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah seluruh dunia masih berjuang untuk mengurangi Pandemi Covid-19 dan konsekuensi ekonomi-sosialnya.
Pandemi Covid-19 telah mewajibkan semua orang untuk mengikuti protokol kesehatan, salah satunya praktek cuci tangan.
"Praktik terkait kesehatan ini kemungkinan akan menjadi kebiasaan baru masyarakat di masa mendatang," tuturnya dalam Forum Pre Asia International Water Week (AIWW) Ke-2 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (13/12).
Menurut Zainal penyediaan air bersih sebagai pendukung praktek baru ini akan menjadi tantangan baru bagi sektor infrastruktur publik.
Studi terbaru Indonesia Water Institute menunjukkan bahwa konsumsi air bersih selama pandemi Covid-19 meningkat 3 kali lipat dibanding kondisi normal.
Total konsumsi air rumah tangga mencapai 900 hingga 1.400 liter per hari dan pengeluaran untuk air juga meningkat hingga 5 kali lebih tinggi dari kondisi normal.
"Upaya untuk memberikan kebersihan air menjadi tantangan karena sumber daya air berkurang," ungkap Zainal.
Menurutnya, hal itu dampak dari pertumbuhan penduduk, gaya hidup, persaingan penggunaan air, konversi lahan, pencemaran lingkungan, dan dampak perubahan iklim.
Penyediaan air bersih sebagai pendukung praktek cuci tangan akan menjadi tantangan baru bagi sektor infrastruktur publik.
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Semen Hijau SIG Dukung Kementerian PUPR Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
- Kementerian PUPR Fokus Benahi Rumput dan Pencahayaan di Stadion GBLA
- BCI Asia Award 2024, Propan Kembali Jadi Partner
- SIG & Kementerian PUPR Bersinergi Tingkatkan Kompetensi Tenaga Konstruksi di IKN
- KPK Anggap Proyek Kementerian PUPR Bernilai Puluhan Miliar Ini Tak Berguna