Penggunaan BBM Ditekan, Rp 8 Triliun Terselamatkan
Jumat, 11 Mei 2012 – 20:40 WIB

Penggunaan BBM Ditekan, Rp 8 Triliun Terselamatkan
JAKARTA – Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, menyatakan bahwa setiap penghematan volume bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 2,5 juta kilo liter, maka anggaran yang bisa dihemat sekitar Rp.6-8 triliun. Namun tanpa ada kebijakan penghematan, maka volume BBM bisa membengkak hingga 48 juta kiloliter. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan, jika harga BBM tidak naik dan pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan pembatasan maka anggaran subsidi energi bisa membengkak meajdi Rp 317,7 triliun. Angka itu jauh melebihi anggaran yang dipatok APBNP 2012 sebesar Rp 202,4 triliun.
“Jika pemerintah bisa menekan jebolnya volume dari 48 juta kiloliter menjadi 44 atau 43 juta kiloliter memang sangat signifikan penghematannya. Jadi pemerintah bisa menghemat anggaran Rp 6-8 triliun,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/5).
Menurutnya, tanpa ada kebijakan untuk pembatasi konsumsi maupun pnyesuaian harga BBM, maka konsumsi tahun ini bisa mencapai 48 juta kiloliter. Namun besarnya konsumsi BBM subsidi tahun ini akan sangat tergantung pada efektifitas kebijakan pengendalian BBM subsidi.
Baca Juga:
JAKARTA – Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, menyatakan bahwa setiap penghematan volume
BERITA TERKAIT
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pembentukan Danantara untuk Menguatkan Kemandirian Energi Nasional
- Ananta Agung Junaedy: BPI Danantara Menjawab Tantangan Ekonomi Global
- Tokopedia-ShopTokopedia Hadirkan Lagi Ramadan Ekstra Seru, Simak Tren Belanja Jelang Puasa
- Midea Meresmikan Direct Service Center di Bekasi
- Sambut Danantara, Puskepi Yakin Aset Negara Bakal Dikelola secara Optimal