Penggunaan Galon Guna Ulang Masih Tinggi, Isu Bahaya BPA Lewat?
jpnn.com, JAKARTA - Isu bahaya kandungan BPA dari galon guna ulang ini tidak menyurutkan penggunaan air minum dalam kemasan (AMDK).
Kuantitasnya masih tinggi, bahkan rumah sakit pun tetap menggunakannya.
Kepala Purchasing Rumah Sakit Tugu Ibu, Cimanggis Depok Yani mengungkapkan setiap hari rumah sakit membutuhkan air galon sebanyak 300 galon per hari.
“Kami menghabiskan 300 galon air kemasan untuk kebutuhan layanan rumah sakit setiap hari. Air galon ini kami gunakan untuk semua kebutuhan rumah sakit, baik untuk pasien, staf, dan juga untuk keperluan mengolah makanan pasien,” ungkap Yani dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/5).
Keluarga pasien pun juga menggunakan AMDK. Seperti pengakuan Yanto yang anaknya tengah dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Dia sangat terbantu dengan penyediaan air galon guna ulang ini.
“Ya, sangat terbantu. Saya tidak repot-repot lagi untuk membeli air ke luar, sehingga lebih fokus mengurus anak saya. Soal bahaya BPA, kemungkinan cuma persaingan usaha saja,” ucapnya.
Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus adanya unsur persaingan usaha di balik isu bahaya BPA galon guna ulang ini.
Penggunaan galon guna ulang masih tinggi, apakah itu pertanda isu bahaya BPA lewat?
- Ahli: BPA Bukan Pemicu Mikropenis dan Gangguan Kesuburan Pria
- Larangan BPA di UE Mulai 2024, Kapan Indonesia Menyusul?
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Ahli Kesehatan Tegaskan Tak Ada Efek Samping dari Minum Air Galon Kuat Polikarbonat
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan