Penggunaan Kontrasepsi Harus Ikut Negara Maju

Penggunaan Kontrasepsi Harus Ikut Negara Maju
Penggunaan Kontrasepsi Harus Ikut Negara Maju
Selain itu, sebuah studi baru bertajuk “Effectiveness of Long-Acting Reversible Contraception” oleh Winner et al. di New England Journal of Medicine. Studi tersebut menyebutkan, sekitar 50 persen dari kehamilan yang tidak diinginkan di AS akibat pemilihan kontrasepsi yang tidak konsisten dan tidak benar.

Para peneliti mencatat, penggunaan kontrasepsi jangka panjang reversibel (Long-Acting Reversible Contraception/LARC), seperti spiral atau susuk jauh lebih umum di negara-negara maju selain AS.

Secara keseluruhan, peserta yang menggunakan pil, koyo atau cincin memiliki risiko kegagalan kontrasepsi 20 kali lebih tinggi dibandingkan mereka yang menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

Ini lebih baik dibandingkan Indonesia yang masih mengandalkan kontrasepsi sederhana, seperti pil, kondom, dan suntik. Akibatnya, dalam 10 tahun terakhir, total fertility rate (TFR) masih stagnan sebesar 2,6 atau pasangan suami-istri di Indonesia rata-rata memiliki hampir tiga anak.

JAKARTA - Indonesia harus mencontoh negara-negara maju dalam menekan pertumbuhan jumlah penduduk. Pasalnya, negara-negara tersebut punya riset yang 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News