Penggunaan Nama Simpang Susun Semanggi Dipuji
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerukan ajakan untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.
Seluruh pemerintah daerah diminta berperan aktif dalam menertibkan penggunaan bahasa asing.
“Pengutamaan bahasa negara merupakan bagian dari literasi kewarganegaraan sepanjang hayat,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan (BPP) Bahasa Dadang Sunendar, Kamis (11/5).
Ruang publik, menurut Dadang, menjadi barometer komitmen warga bangsa dalam menjaga martabat bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Fakta penggunaan bahasa negara di berbagai ruang publik, seperti penggunaan untuk nama gedung dan fasilitas publik, atau rambu petunjuk yang menggunakan bahasa asing perlu ditertibkan.
BPP Bahasa mengapresiasi sikap pemprov DKI Jakarta yang mengubah penyebutan proyek Semanggi Interchange menjadi proyek Simpang Susun Semanggi.
"Ini merupakan praktik pengutamaan penggunaan bahasa negara di ruang publik dan bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya," tandasnya. (esy/jpnn)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyerukan ajakan untuk mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Arief Poyuono Membandingkan Tugu Sepatu dengan Simpang Susun Semanggi
- Arief Poyuono kepada Anies Baswedan: Dia Pikir Warga Jakarta Senang Lihat Tugu Sepatu
- Simpang Susun Semanggi Resmi Beroperasi
- Simpang Susun Semanggi Siap Diresmikan 17 Agustus 2017
- Hobi Mencari-cari Kesalahan Jokowi dan Ahok, Habiburokhman Terancam Dipolisikan
- Banyak Pengendara Nyasar di Simpang Susun Semanggi, Begini Respons Dishub DKI