Penggunaan Rok Ditunda Lagi
Senin, 30 Mei 2011 – 19:26 WIB
SALAH satu Keputusan kontroversial Badan Bulu Tangkis Dunia BWF adalah mewajibkan para pebulutangkis putri untuk menggunakan rok. Sejatinya, keputusan tersebut akan mulai dijalankan Pada 1 Juni mendatang. Tapi, karena banyaknya negara yang meminta untuk dipertimbangkan ulang, akhirnya keputusan itu kembali ditunda. Nah, alasan penerapan aturan ini, menurut Deputy Presiden BWF Paisan Rangsikitpho sebenarnya adalah untuk mempromosikan sektor putri, karena BWF menilai kelompok hawa ini semakin hari semakin berkurang kepopulerannya alias dijauhi oleh sponsor karena dianggap kurang menarik penonton. Jika regulasi ini diberlakukan, kemungkinan besar, lanjutnya, sektor ini bisa menarik sponsor untuk menambah pemasukan.
Penundaan keputusan ini pun menjadi penundaan kedua setelah sebelumnya akan diberlakukan oleh BWF mulai 1 Mei lalu tetapi ditunda sampai 1 Juni. "Kami masih akan menunggu sampai akhir desember tahun ini. Kalau sudah tidak ada pertentangan lagi, maka akan kami putuskan mulai berlaku aturannya," ucap Ketua Komite perempuan di bulu tangkis, Nora Perry.
Baca Juga:
Kurang antusiasnya pemain dari beberapa negara untuk menggunakan rok terlihat pada piala Sudirman yang berakhir kemarin. Padahal, BWF menetapkan even Sudirman 2011 ini sebagai ajang uji coba untuk penggunaan rok bagi pemain putri. Kenyataan di lapangan, himbauan dari BWF tersebut kurang digubris .
Baca Juga:
SALAH satu Keputusan kontroversial Badan Bulu Tangkis Dunia BWF adalah mewajibkan para pebulutangkis putri untuk menggunakan rok. Sejatinya, keputusan
BERITA TERKAIT
- Jadwal Semifinal Kumamoto Masters 2024, Ada 4 Wakil Indonesia
- Persib Berencana Kembali ke Stadion GBLA, Bojan Hodak Masih Pikir-pikir
- Timnas Indonsia vs Jepang: Mampukah Garuda Mematahkan Samurai Biru?
- MotoGP Barcelona: Martin Bakal Dibantu Espargaro, Pecco Didukung Para Murid Rossi
- Indonesia vs Jepang: Bukan Jumat Malam Menegangkan, Ada Suguhan Menarik untuk Suporter Garuda
- Diam-Diam Jay Idzes Sudah Memantau Timnas Jepang