Penggunaan Uang Negara untuk RSBI Melawan Hukum
Senin, 14 Januari 2013 – 13:34 WIB

Penggunaan Uang Negara untuk RSBI Melawan Hukum
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak pemerintah menghentikan penggunaan uang negara baik APBN maupun APBD untuk Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Penggunaan uang negara, baik dalam APBN dan APBD yang tidak memiliki dasar hukum menurutnya dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum. Jadi, jika pemerintah pusat, pemerintah daerah dan sekolah tetap memaksakan menggunakan APBN dan APBD untuk penyelenggaraan RSBI atau SBI, kata Febri, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum.
"Demi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, pemerintah harus menghentikan program RSBI/SBI di seluruh Indonesia sejak diputuskan oleh MK pada 8 Januari 2013," tegas Febri Hendri, Koordinator Monitoring Pelayanan Publik ICW, Senin (14/1).
Dia mengatakan, semua program RSBI dan SBI yang didanai oleh APBN 2013 yang dikelola Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten harus berhenti karena tidak lagi memiliki dasar hukum.
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak pemerintah menghentikan penggunaan uang negara baik APBN maupun APBD untuk Sekolah Bertaraf Internasional
BERITA TERKAIT
- Lestari Moerdijat Tekankan Transparansi Penyaluran Beasiswa PIP Harus Dikedepankan
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak