Penggusuran dengan Imbalan Upeti
Sabtu, 17 Desember 2011 – 13:37 WIB
JAKARTA – Kasus penggusuran lahan yang berujung pada penembakan dan pembantaian warga oleh aparat di Mesuji, Lampung, dan Sungai Sodong, Sumatera Selatan diduga kuat karena keserakahan perusahaan maupun oknum-oknum tertentu yang ingin mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara. Imbalannya, lanjut Edy, perusahaan tersebut membagi jatah atas hasil perkebunan ilegalnya dengan oknum tersebut. “Dia (perusahaan) memberikan upeti baik individu maupun kelompok pada aparat keamanan maupun aparat pemerintah,” ujarnya.
“Poin besarnya, ada uang besar disini. Bagaimana tidak uang besar, ada eksistensi perusahaan dia tas tanah yang tidak layak dikuasai,” kata Koordinator Sawit Watch, Edy Sutrisno kepada JPNN, Sabtu (17/12)
Menurut Edy, penelitian Sawit Watch di beberapa wilayah di Indonesia, banyak sekali perusahaan tanpa ijin membuka lahan perkebunan setelah melakukan negosiasi dengan oknum-oknum tertentu. Parahnya, lahan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan atas hasil menggusur tanah yang lebih dulu dikelola dan dimanfaatkan rakyat setempat untuk kehidupan mereka.
Baca Juga:
JAKARTA – Kasus penggusuran lahan yang berujung pada penembakan dan pembantaian warga oleh aparat di Mesuji, Lampung, dan Sungai Sodong, Sumatera
BERITA TERKAIT
- Arsjad Rasjid di Roma Bicara Komitmennya soal Masa Depan Anak-Anak
- Hardjuno Wiwowo Angkat Suara Soal Pemasangan Pagar Laut di Tangerang dan Bekasi, Simak
- Sosialisasi Lemah, Anggota Komisi XII Minta Pemerintah Tunda Pembatasan Gas Elpiji 3 Kg
- Dicekal KPK, Agustiani Tio Sedih Tak Bisa Berobat ke Luar Negeri
- Prabowo Sidak Dapur Umum Makan Bergizi Gratis di Rawamangun
- Buruh Harian Lepas Desa Nifasi dapat Rumah dari CSR Kristalin Ekalestari