Penghapusan Premium Bisa Hancurkan Bisnis Pertamina

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerta Migas Indonesia (KSPMI), Faisal Yusra menyatakan penghapusan Premium RON 88 akan menghancurkan bisnis PT Pertamina dan menggelar karpet merah bagi perusahaan asing. Terlebih, pihak swasta tak mau menjangkau masyarakat sampai ke pelosok.
"Pesaing Pertamina yang ada saat ini hanya memilih atau mau jualan BBM hanya di kota-kota besar saja. Asing dan swasta nasional lebih memikirkan untung dan nyaris tidak bersedia berkorban buat kepentingan masyarakat dengan 'jualan' BBM di pelosok-pelosok terpencil di Tanah Air," ujar Faisal saat dihubungi, Rabu (24/12).
Apalagi, saat ini menurut Faisal, begitu mudahnya asing mendirikan SPBU, yang berbanding terbalik jika Pertamina ingin mendirikan SPBU di negara-negara lain, sehingga pemerintah Indonesia harus memperketat persyaratan demi melindungi BUMN milik rakyat. Ia pun menyayangkan langkah pemerintah yang dinilai lembek.
"Ini baru fair, harusnya jadi persyaratan yang ditetapkan pemerintah ketika ada perusahaan asing akan bangun SPBU di negeri kita, Pertamina pun boleh bangun di negara itu. Tapi sayangnya pemerintah kok tidak punya inisiatif seperti itu?" sesalnya.
Menurut hematnya, bila pemerintah ingin menjadikan Pertamina perusahaan besar mendunia, maka sebaiknya penghilangan premium dapat dilakukan setelah Pertamina membangun kilang baru dengan kompleksitas tinggi. Di samping itu, pemerintah juga harus mendorong Pertamina agar membangun beberapa kilang berkapasitas kumulatif 1,6 juta barel untuk penuhi kebutuhan secara ekonomis.
"Setelah kilang baru dibangun dan distribusi BBM sudah terlaksana secara merata se-Indonesia, silakan pemerintah menentukan penghapusan RON 88. Karena tanpa bangun refinery baru dengan kompleksitas yang tinggi, maka penghapusan premium RON 88 adalah bencana bagi Pertamina. Ini harus dihentikan," tegasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerta Migas Indonesia (KSPMI), Faisal Yusra menyatakan penghapusan Premium RON 88 akan menghancurkan bisnis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kantor PTPN I Digeledah Terkait Dugaan Korupsi PG Asembagoes, Manajemen Tegaskan Hal ini
- Hadiri Pasar Kreatif Ramadan di Jakarta, Rano Karno Terkesan Gara-gara Ini
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang