Penghapusan RSBI Tak Ubah Sistem Belajar Mengajar
Rabu, 16 Januari 2013 – 07:48 WIB
Ia juga menjelaskan, sekolahnya mendapatkan bantuan yang tidak sedikit selama empat tahun ini belakangan. Bantuan sosial tersebut mencapai Rp 500 juta pada tahun awal sekolahnya diberi gelar RSBI. Setiap tahunnya selalu mendapatkan bantuan tersebut meski nominalnya semakin berkurang. Bantuan itu di pergunakan untuk biaya peningkatan mutu SDM dan 30 persen dari setiap bantuan itu diwajibkan sebagai bantuan bagi siswa yang tidak mampu.
Baca Juga:
“Sebagian dana bantuan itu kami berikan untuk bantuan siswa yang tidak mampu,” terangnya.
Ditegaskan Isnadi, meskipun sekolahnya merupakan sekolah satu-satunya SMA unggulan di wilayah Malang selatan tapi sekolahnya bukan sekolah yang mengkomersilkan sistem RSBI untuk penggalangan dana pada wali murid. Untuk SPP setiap bulan yang di tanggung siswa hanya Rp 225 ribu perbulan. SPP itu sudah termasuk tabungan siswa sebesar Rp 10 ribu.
”Dengan adanya contoh seperti itu adalah bukti bahwa sekolah kami seperti sekolah-sekolah lain dan kami tak berpengaruh dengan adanya penghapusan RSBI ini,” terangnya.
KEPANJEN – Penghapusan sistem Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) memupuskan harapan SMAN 1 Kepanjen untuk berubah menjadi SBI.
BERITA TERKAIT
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation