Penghasilan Petambak di Lombok Tengah Bisa 20 Juta per Bulan
Mengubah pola budidaya merupakan pekerjaan mendasar model pendampingan petambak yang dilakukan STP. Hal tersebut diungkapkan oleh Sarwana, Head of Shrimptech STP.
“Awalnya saya dan tim STP ke sini para petambak sudah menyerah karena terkena penyakit White Feces Disease atau berak putih. Kami awalnya sangat berat untuk meyakinkan petambak untuk budidaya kembali,” ujar Sarwana.
Model Kavas yang dilakukan STP diyakini sebagai salah satu cara untuk memberdayakan petani tambak udang semmiintensif dan tradisional.
“Petambak memiliki keinginan untuk berhasil dan mereka bersedia untuk belajar, karenanya STP memberikan pendamping yang bisa membantu mereka selama 24 jam. Bagi STP dan JAPFA, keberlangsungan usaha petambak merupakan juga keberlangsungan bisnis perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan prinsip JAPFA untuk berkembang menuju kesejahteraan bersama,” pungkasnya. (adk/jpnn)
Awalnya petambak enggan bergabung dengan program Kavas.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Minakum Ditemukan Tewas Terbakar di Lombok Tengah
- Bagaimana Nasib Honorer Gagal PPPK 2024? Pejabat Bidang Kepegawaian pun Tak Tahu
- Soal Nasib Honorer yang Tak Lulus Seleksi PPPK 2024, Lalu Wardihan Bilang Begini
- Kecelakaan di Lombok Tengah, Turis Asal Selandia Baru Tewas
- Pimpinan Ponpes Pelaku Pencabulan Santriwati di Lombok Tengah Ini Diburu Polisi
- 2 Tersangka Korupsi Dana Desa di Lombok Tengah Ini Ditahan