Penghuni Kerangkeng Manusia Diduga Menerima Kekerasan dan Dieksploitasi, Waduh!
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menyebut penghuni kerangkeng manusia yang berada di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin diduga menerima kekerasan.
Hal itu dikatakan Taufan setelah tim Komnas HAM bertemu para penghuni kerangkeng di rumah bupati nonaktif Langkat tersebut.
Awalnya, kata Taufan, para penghuni tidak mau jujur soal dugaan kekerasan.
Namun, para penghuni akhirnya terbuka setelah pendekatan panjang.
"Mereka (para penghuni, red) menceritakan juga berbagai hal yang tidak muncul di media, adanya praktik kekerasan," kata Taufan dalam diskusi secara daring, Minggu (6/2).
Pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatra Utara itu menduga ada praktik sistematis sehingga muncul kabar kekerasan kepada para penghuni kerangkeng.
"Sampai ada yang kami temukan meninggal dunia, sementara kami baru menemukan satu," kata Taufan.
Eks Dosen Komunikasi di Universitas Sumatra Utara (USU) itu menduga para penghuni kerangkeng di rumah dinas Terbit dieksploitasi selain menerima kekerasan.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik menyebut penghuni kerangkeng manusia yang berada di rumah Bupati nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin-angin diduga menerima kekerasan.
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Kacau, Kantor Media di Papua Dilempar Molotov, Komnas HAM Ambil Sikap Begini