Penghuni Rel Mati Harus Direlokasi
Rabu, 11 Juli 2012 – 09:12 WIB
Sugeng mengatakan, mereka nantinya tidak diberikan uang ganti rugi. Jika ada uang semacam uang boyongan atau uang bongkar, katanya, itu soal lain.
Baca Juga:
Rahmat menentang kebijakan PT KAI itu. Menurutnya, jika tak direlokasi, warga yang digusur itu harus tetap mendapatkan uang ganti rugi. Dengan uang ganti rugi itu, kata Rahmat, setidaknya para warga bisa membangun rumah sederhana.
"Jika asal gusur, sementara mereka tak punya rumah, maka akan muncul persoalan baru. Mereka bisa menjadi perampok, bisa menjadi pencuri, karena merasa didzolimi. Mereka juga bisa membakar, melempar, saat disuruh pindah. Ini bahaya," cetus Rahmat.
Dia setuju penggusuran dilakukan terhadap para spekulan, yang menguasai lahan PT KAI, untuk mengeruk keuntungan pribadi. "Kalau spekulan, silakan langsung digusur," cetusnya. Tapi khusus warga miskin yang menghuni lahan sekedar untuk hidup, jangan asal gusur.
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut, Rahmat Shah, mengingatkan PT KAI agar tidak asal main gusur warga yang selama ini tinggal
BERITA TERKAIT
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan