Penghuni Rusun dan Apartemen Adukan Pengembang
Selasa, 10 Juli 2012 – 16:27 WIB
Hal lain yang membuat para penghuni kesal ketika pembentukan pengurus PPRS. Pemilik dan penghuni asli tidak dilibatkan. Yang dimasukkan justru orang-orang pengembang.
"Akibatnya pengembang bisa semaunya menentukan kebijakan tanpa mempertimbangkan kepentingan penghuni. Ambil contoh pembayaran parkir. Kami diminta membayar parkir tapi kami tidak tahu dananya digunakan untuk apa," keluhnya.
Lanjut Trismanto, penghuni dan pemilik rusun maupun apartemen semakin jengkel ketika menanyakan dana maintenance yang ditarik tidak dipaparkan penggunaannya untuk apa. Bahkan pengembang tidak mengakui kalau uang operasioanal yang dipakai pengembang berasal dari penghuni dan pemilik rusun.
"Contohnya di Gading Nias yang memiliki 8 ribu unit. Pendapatannya perbulan mencapai Rp 1,8 miliar. Jumlah yang sangat banyak kan, makanya pengembang tidak mau melepaskan pengelolaan rusun dan apartemen ke penghuni maupun pemilik. Mereka justru yang memegang semuanya," tandasnya.
JAKARTA--Puluhan penghuni dan pemilik rumah susun maupun apartemen mengadukan tindakan pengembang yang menguasai pengelolaan seluruh sumber keuangan
BERITA TERKAIT
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi