Pengidap 2 Penyakit ini Berisiko Tinggi Terpapar Tuberkulosis

Pengidap 2 Penyakit ini Berisiko Tinggi Terpapar Tuberkulosis
ilustrasi dada sesak.

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis paru RSUI Diah Handayani menyebut pengidap HIV dan diabetes berisiko tinggi terpapar tuberkulosis.

Karena itu, sangat penting tindakan pencegahan TB dengan melakukan jemput bola.

"Tindakan pencegahan dimulai dengan kegiatan mencari, harus ada active case finding atau jemput bola, terutama untuk orang-orang yang mengidap HIV, diabetes mellitus, atau yang tinggal di slum area. Orang-orang yang berisiko tersebut harus diberi terapi pencegahan," ujar Diah dalam siaran pers RSUI.

Hal ini seperti yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut WHO, diagnosis dan tatalaksana TB laten perlu dilakukan, di antaranya pada pasien HIV/AIDS, pasien kontak dengan kasus TB aktif, pasien dengan pengobatan anti-TNFa, pasien hemodialysis, transplantasi organ, pasien dengan silikosis, tuna wisma, warga binaan lapas, serta petugas kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, di Indonesia terdapat sekitar 50 persen penduduk terinfeksi TB dan hampir 1 juta atau 1 per 10 angka TB di dunia.

Sementara dari sisi upaya preventif TB, Indonesia baru mencapai angka 12 persen, sehingga diperlukan inovasi-inovasi ide dan program pencegahan untuk menurunkan kasus juga dalam hal skrining, deteksi maupun pengobatan TB.

Sekretaris Jejaring Riset TB dari UI, dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra menjelaskan, inovasi penelitian pencegahan tuberkulosis dapat diterapkan pada setiap perjalanan alamiah tubekulosis, tidak hanya pada tahapan pengobatan.

Dokter paru menyebut penderita dua penyakit ini sangat berisiko tinggi terpapar tuberkulosis.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News