Pengikut Ahmadiyah Sempat Melawan

Pengikut Ahmadiyah Sempat Melawan
Korban yang diduga dari pengikut aliran Ahmadiyah tengah menjalani perawatan di RSU Sari Asih, Serang, usai mengalami penganiayaan di daerah Cikeusik, Pandeglang. Fot: Yan Cikal/Radar Banten
PANDEGLANG–Di tengah pencanangan Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia di Istora Senayan, Jakarta, kekerasan atas nama agama terjadi di Banten, kemarin. Lebih dari seribu warga Cikeusik, Pandeglang, menyerang puluhan pengikut aliran Ahmadiyah kemarin (6/2). Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden di rumah Suparman, pimpinan jamaah Ahmadiyah, sekitar pukul 10.45 tersebut. Selain itu, delapan orang luka parah dan luka ringan. Dua mobil (Innova dan Suzuki APV), dua motor, dan sebuah rumah di Desa Umbulan itu pun hangus dibakar massa.

Kericuhan tersebut bermula dari keresahan warga setempat atas aktivitas jamaah Ahmadiyah yang dianggap menyebarkan ajaran sesat di wilayah itu. Sebab, sejak Minggu pagi (6/2), jamaah Ahmadiyah dari berbagai daerah tersebut datang dan berkumpul di rumah Suparman. Saat itu beberapa tokoh setempat secara baik-baik meminta Suparman dan pengikutnya menghentikan aktivitas tersebut.

Warga memperingatkan agar jamaah Ahmadiyah tidak menghelat pengajian. Sebab, menurut mereka, aktivitas Ahmadiyah itu bertentangan dengan akidah Islam yang selama ini diyakini warga. Namun, permintaan tersebut direspons keras oleh kubu Suparman.

Sekitar 21 pengikut Ahmadiyah malah mengucapkan kalimat bernada menantang. ”Daripada menghentikan dan membubarkan diri, lebih baik mati,” sebut Saepudin, 39, warga Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, menirukan ucapan Suparman dan pengikutnya saat didatangi warga dan tokoh masyarakat Cikeusik. Jawaban itu sontak memancing emosi warga. Ribuan warga dari berbagai daerah di Kecamatan Cibaliung dan Cikeusik (Kabupaten Pandeglang) serta Kecamatan Malingpung (Kabupaten Lebak) berkumpul Minggu pagi. Mereka bersiap menyerang rumah pimpinan jamaah Ahmadiyah di Pandeglang tersebut.

PANDEGLANG–Di tengah pencanangan Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia di Istora Senayan, Jakarta, kekerasan atas nama agama terjadi di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News