Pengikut Ahmadiyah Sempat Melawan
Senin, 07 Februari 2011 – 09:37 WIB
![Pengikut Ahmadiyah Sempat Melawan](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20110207_100951/100951_233342_ahmadiyah_korban_lagi.jpg)
Korban yang diduga dari pengikut aliran Ahmadiyah tengah menjalani perawatan di RSU Sari Asih, Serang, usai mengalami penganiayaan di daerah Cikeusik, Pandeglang. Fot: Yan Cikal/Radar Banten
Secara terpisah, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Said Aqil Siradj mengutuk keras aksi penyerangan terhadap anggota Ahmadiyah tersebut. Said mengatakan. secara akidah, kalangan Islam, termasuk NU, tidak membenarkan ajaran Ahmadiyah karena menyimpang. Namun, tidak berarti tindakan semena-mena boleh dilakukan terhadap anggota Ahmadiyah. ’’Tidak ada kekerasan yang dibenarkan. Kalau dicaci maki, dipukuli, dibunuh, diusir, dan rumahnya dirusak, mereka akan semakin fanatik,’’ jelas dia.
Said mengatakan, solusinya ialah mengajak jamaah Ahmadiyah kembali ke Islam yang benar melalui dialog. Said optimistis, anggota Ahmadiyah bisa menerima dengan baik ajakan untuk kembali ke ajaran Islam jika pemahaman mereka diluruskan. ’’Jika nabi palsu Mushaddeq saja bertobat mengakui kekeliruannya, mereka pasti bisa,’’ jelas dia.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) H Amidhan menambahkan, kekerasan yang terjadi itu disebabkan pemerintah tidak tegas memberlakukan surat keputusan bersama (SKB) tentang pembubaran Ahmadiyah. Menteri Agama tidak kunjung membubarkan Ahmadiyah dan tidak melakukan pengawasan terhadap aktivitas Ahmadiyah. Padahal, seharusnya jamaah Ahmadiyah mematuhi SKB pemerintah dan membubarkan diri dengan legawa. Tentunya, pemerintah harus menindak mereka yang menolak membubarkan diri.
’’Telah ditetapkan bahwa Ahmadiyah tidak boleh mengajarkan ajarannya. Namun, kenyataannya, Ahmadiyah tetap mengajarkan ajarannya,’’ kritik dia. Menurut Amidhan, SKB yang tidak dilaksanakan dengan tegas memicu keresahan warga. Apalagi, aktivitas Ahmadiyah terus dilakukan dan ketika beraktivitas mereka kerap dilindungi polisi.
PANDEGLANG–Di tengah pencanangan Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia di Istora Senayan, Jakarta, kekerasan atas nama agama terjadi di
BERITA TERKAIT
- Kematian Afif Maulana, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono Dilaporkan ke Propam Polri
- Terima Panitia Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024, Menko Hadi Singgung Bahaya Judi Online
- Regulasi PPPK Berpihak kepada Honorer, P1 Swasta Merana
- Menko Polhukam Meyakini GIT Bakal jadi Pioneer Pembangunan Karakter Masyarakat Tertib
- Dua Kelompok Bentrok di Depan Rumah Dinas Sekda Nduga, 3 orang Tewas
- BSKDN Optimistis Target Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrem Tercapai