Pengin Berkuasa Terus, Putin Sebut Rusia Tidak Butuh Penerus
jpnn.com, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya belum ikhlas melepas kekuasaan yang telah dipegangnya selama hampir 21 tahun.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia kemarin, Minggu (21/6), mantan bos dinas intelijen Rusia, FSB, itu memberi sinyal kuat mengenai keinginannya untuk maju pada pemilu 2024 mendatang.
"Saya belum memutuskan apa pun untuk diri saya sendiri. Saya tidak mengecualikan kemungkinan ini. Jika konstitusi memungkinkan kesempatan tersebut, kita akan lihat nanti," ujar Putin.
"Yang diperlukan adalah bekerja, bukan mencari penerus," katanya.
Untuk diketahui, Putin pertama kali naik ke puncak kekuasaan pada 9 Agustus 1999, ketika dia terpilih sebagai perdana menteri. Pada 31 Desember tahun itu, dia juga menjabat sebagai plt presiden.
Pada 7 Mei 2000, Putin dilantik sebagai presiden setelah berhasil memenangkan pemilihan umum.
Dia menjabat selama dua periode, hingga akhirnya dipaksa lengser oleh konstitusi yang menghalangi presiden memimpin lebih dari dua kali berturut-turut.
Tidak mau meninggalkan kekuasaan, Putin bertukar jabatan dengan Perdana Menteri Dimitri Medvedev pada 2008.
Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya belum ikhlas melepas kekuasaan yang telah dipegangnya selama hampir 21 tahun.
- Rusia Mengembangkan Konsol Video Gim Secara Mandiri
- Hasto Tersangka, Connie Sebut Pengamanan Dokumen Penting ke Rusia, Wow!
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Kabur ke Rusia, Bashar al-Assad dan Keluarganya Kantongi Suaka
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang