Pengin Cantik Rogoh Rp 30 Juta, Eh...Pipi Sebelah Malah Turun
Hal yang sama juga diungkapkan dr Gita Puspita dari Klinik Kecantikan Rumah Sakit Awal Bros (RSAB). Ia juga sudah biasa menerima pasien dengan permintaan yang terdengar aneh. Sebab permintaan itu menurutnya tidak perlu lagi bagi pasien tersebut. Pasien itu sudah cantik.
"Biasanya ibu-ibu sosialita dan istri-istri pejabat yang melakukan hal itu," kata dr Gita Puspita.
Perawatan wajah memang perlu. Tapi kalau untuk koreksi bentuk wajah, hanya beberapa orang saja yang melakukannya. Biasanya, keinginan untuk mengoreksi wajah itu berkaitan dengan sisi psikologis seseorang.
Hanya perempuan-perempuan yang tidak puas diri dan tidak percaya diri yang ingin mengubah wajahnya. Padahal, meski tidak memiliki wajah yang sempurna, jika dia percaya diri, hal itu bukan masalah. Dan ia tidak perlu repot-repot membentuk wajahnya.
"Cuman kalau orang sudah terobsesi memang susah," katanya.
Perempuan dapat melakukan hal apa saja untuk mendapatkan wajah cantik seperti yang ia idamkan. Apalagi jika ia memiliki uang. Karena pembentukan atau koreksi wajah memang membutuhkan modal.
Ambil contoh tarif Rp 30 juta per tindakan yang dikenakan ke perempuan muda tadi. Meskipun memang, menurut dr Wilma, tarif itu terlalu mahal untuk satu kali perawatan. Namun, menurut dr Gita Puspita, tarif itu sudah biasa di daerah Jakarta.
"Bahkan ada yang sampai Rp 300 juta. Tapi itu, biasanya, harga paket sih," ujar dr Gita Puspita.
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala