Pengin Herry Wirawan Divonis Mati dan Dikebiri, Jaksa Ajukan Banding

jpnn.com, BANDUNG - Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) memutuskan banding atas putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung terhadap Herry Wirawan.
Herry Wirawan merupakan terdakwa pemerkosa 13 santriwati di Bandung yang telah divonis seumur hidup tanpa hukuman kebiri.
Kepala Kejati Jabar Asep N. Mulyana menyatakan perbuatan Herry Wirawan adalah kejahatan sangat serius dengan jumlah korban yang banyak.
"Sehingga kami tetap konsisten bahwa tuntutan kami adalah pidana mati," kata Asep di Kantor Kejati Jabar, di Bandung pada Selasa (22/2).
Asep menerangkan memori banding itu telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Senin (21/2), ke PN Bandung.
Dia memastikan upaya banding itu bertujuan untuk mendapatkan keadilan bagi korban atas perbuatan asusila Herry Wirawan pemerkosa 13 santriwati.
Kuasa hukum para korban sebelumnya menyampaikan kekecewaan terhadap putusan majelis hakim yang menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
Majelis Hakim PN Bandung menjatuhkan hukuman pidana penjara seumur hidup terhadap Herry Wirawan pemerkosa 13 santriwati.
Jaksa telah mengajukan banding lantaran pengin Herry Wirawan pemerkosa 13 santriwati divonis mati dan dikebiri kimia.
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP
- Lemkapi Sebut RUU Kejaksaan akan Membuat Jaksa Kebal Hukum
- Akademisi di Unimuda Sorong Nilai Asas Dominus Litis Perlu Pengawasan Ketat
- IMM UIN Sumut Soroti Asas Dominus Litis, Akademisi Singgung Warisan Kolonial
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan