Pengin IPO, Perusahaan di Kaltim Terbentur Persyaratan
jpnn.com, SAMARINDA - Perusahaan di Kalimantan Timur yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih sangat minim.
Bukan karena tidak mau, tetapi mereka kerap terbentur dengan mekanisme yang sudah ditetapkan.
Walhasil, upaya mendapatkan dana segar dari lantai bursa efek masih minim.
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Balikpapan Dinda Amalya mengatakan, sampai saat ini hanya dua perusahaan di Kaltim yang melakukan IPO.
Jumlah ini bertahan dari beberapa tahun lalu dan tidak kunjung bertambah.
“Memang niat ada. Namun, banyak perusahaan ketika harus melengkapi persyaratan tidak mampu melengkapi,” tutur Dinda, Selasa (19/6).
Dia menambahkan, Kaltim sebenarnya dikelilingi aktivitas perusahaan-perusahaan dengan nilai kapitalisasi besar.
Namun, hanya sebagian kecil yang berminat menjadi perusahaan terbuka atau melantai di pasar saham.
Perusahaan di Kalimantan Timur yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih sangat minim.
- IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- Mini Ekspose
- Warga Jawa Hingga Madura Kompak Pilih Khofifah-Emil di Pilgub 2024
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO
- UBC Medical Incar Dana IPO Rp73 M hingga Target Pendapatan Rp300 M