Pengin IPO, Perusahaan di Kaltim Terbentur Persyaratan
Situasi itu, kata Dinda, sebagian besar disebabkan minimnya pemahaman atas pasar modal, termasuk prosedur mendaftar sebagai perusahaan publik.
“Terutama, soal pendanaan bisnis yang sebenarnya bisa dilakukan melalui pasar modal. Kendala itu menjadi pekerjaan rumah bagi kami,” ucap Dinda.
Sosialisasi IPO pun, lanjutnya, tahun ini sebenarnya menjadi fokus utama. Namun, tak mudah dijalankan.
Termasuk memberikan iming-iming keuntungan ketika menjadi perusahaan terbuka.
Akan tetapi, lebih sulit ketimbang mendorong masyarakat terlibat dalam investasi saham.
“Kami akan dorong terus agar mau go public. Ke depan, mungkin komunikasi kami dengan perusahaan potensial di Kaltim akan lebih intens sampai mereka berkenan,” kata Dinda. (aji/ndu/k15)
Perusahaan di Kalimantan Timur yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih sangat minim.
Redaktur & Reporter : Ragil
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- Mini Ekspose
- Warga Jawa Hingga Madura Kompak Pilih Khofifah-Emil di Pilgub 2024
- BEI Harus Lebih Peka terhadap Kebutuhan Pemerintahan Baru dalam Proses IPO
- UBC Medical Incar Dana IPO Rp73 M hingga Target Pendapatan Rp300 M
- SnackVideo Berdayakan Kesuksesan Lokal dan Optimalkan Pengembalian Investasi