Pengin Mudik Menumpang Pesawat, Tetapi Harga Tiket Masih Mahal
District Manager Sriwijaya Air Tarakan Adhis Nico mengungkapkan peningkatan penumpang masih dalam angka 40 persen. Selain itu, ia menegaskan meningkatnya arus mudik tidak membuat pihaknya menaikkan harga tiket pesawat.
"Saya kira di momen seperti ini semua maskapai mengalami hal sama. Ada kenaikan sekitar 40 persen. Kalau harga tiket seperti tujuan Surabaya dan Jakarta Rp 2 jutaan ke atas. Cuma seperti maskapai lain ketika tingkat termurah sudah full maka penjualan beralih ke tingkat atasnya. Otomatis dapat lebih mahal lagi," tuturnya.
Harga tiket termurah tujuan Jakarta, Surabaya dan Makasaar, berada di angka Rp 2 juta. Meski begitu, jika tiket termurah telah habis, maka penjualan beralih kelas tiket selanjutnya yang harganya di atas harga sebelumnya.
"Maskapai itu diatur dalam batas atas dan batas bawah, tidak boleh dijual lebih murah atau pun lebih mahal. Jadi begini, semua kan ada tingkatannya. Jadi misalnya kami buka pertama penjualan tiket di harga Rp 2,4 juta tapi karena kuota Rp 2,4 juta ini habis, jadi otomatis yang tersisa Rp 3,2, Rp 3,6 juta sampai Rp 3,9 juta. Ini kan pas momen ramai tapi saya yakin kalau pada hari biasa, penumpang tidak akan kehabisan tiket kelas pertama. Jadi kalau sesama penumpang menemukan perbedaan harga tiket berarti tingkatan, berarti kelas tiket mereka beda. Karena daya beli penumpang meningkat," jelasnya. (shy/*/zac/lim)
Harga tiket pesawat pada sejumlah maskapai masih mahal, keinginan mudik menumpang pesawat ditangguhkan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Imbas PPN 12 Persen, Harga Tarif Pesawat Bakal Turun 10 Persen
- Kabar Baik, Harga Tiket Garuda Siap Turun, Catat Syarat & Ketentuannya
- Mulai Desember 2024, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Rute Domestik
- Pertamina Patra Niaga Siap Dukung Kebijakan Harga Khusus Avtur Nataru di 19 Bandara
- Libur Nataru, Pemerintah Bakal Segera Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Menjelang Natal dan Tahun Baru, Garuda Pastikan tidak Ada Kenaikan Harga Tiket