Pengin Sukses Jadi Importir? Simak Nih Tips dari Suhendro
jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha muda Suhendro membagikan beberapa saran bagi importir pemula yang ingin bergelut di bisnis ekspor impor.
Ia mengatakan, sebelum memulai impor barang terlebih dahulu harus menjadi distributor. Sebab, saat menjadi distributor, para pemula sudah memiliki pangsa pasar yang luas.
“Nah, ketika kita menjadi importir lebih mudah untuk menghabiskan barang yang diimpor,” ungkap Suhendro SE, MM, di Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, lanjut Suhendro, jangan pernah melakukan impor lalu menjual barang tersebut secara ecer. Sebab, cara tersebut akan membuat bisnis redup secara perlahan.
Importir milenial, Suhendro. Foto: dok. pribadi
"Ketika kita impor dari pabrik di berbagai negara seperti India, Tiongkok, dan Korea, itu memerlukan kuantitas minimal 1 kontainer 20 feet, sehingga kita bisa mendapatkan harga barang dan ongkos kirim lebih rendah,” jelasnya.
Tetapi sebagai konsekuensinya, kata pemilik akun Instagram @suhendrowang, importir harus stok barang di gudang dalam jumlah yang banyak.
“Kalau menjual secara retail, maka akan sangat lama barang tersebut laku dari gudang. Tentu ini sangat berpengaruh dengan biaya sewa gudang dan lambatnya cash flow di perusahaan," katanya.
Pengusaha muda Suhendro membagikan beberapa saran bagi importir pemula yang ingin bergelut di bisnis ekspor impor.
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Monev di 2 Perusahaan Ini, Bea Cukai Tanjung Perak Pastikan Kepatuhan Pengguna Jasa
- 5 Hal Penting Tentang Importasi Barang Lartas
- Ini Aturan Soal Barang Kiriman Hasil Perdagangan, Simak Penjelasan Bea Cukai
- Bea Cukai Beri Pembebasan Bea Masuk Peralatan & Bahan Pencegah Pencemaran Lingkungan