Pengin Sukses Jadi Importir? Simak Nih Tips dari Suhendro
Bagi Suhendro, perjalanan menjadi importir sungguh tidaklah mudah. Sebab, memerlukan persiapan dana yang besar dan harus siap rugi jika barang yang diimpor tidak laku ataupun reject dari pabrik asal negara.
Sebaiknya, sebelum impor harus riset barang terlebih dahulu. Importir juga dituntut memiliki insting bisnis yang peka terhadap market.
"Jangan pernah berpikir bahwa menjadi importir itu untunganya besar. Saat ini rata-rata importir hanya mengambil untung bruto 15-25 persen untuk barang fast moving, 25-40 persen mid-moving, lebih besar 40 persen untuk slow moving, dan juga harus memberikan tempo atau waktu pembayaran sekitar 1-4 bulan kepada pelanggan (distributor)," tegasnya.
Diketahui, saat ini Suhendro melakukan aktivitas impor melalui bendera PT Cipta Terang Bersama yang mempunyai luas gudang sekitar 1.000 m2 dan mendistribusikan hampir ke 26 provinsi di Indonesia.
Ia merupakan salah satu importir milenial yang sukses. Sejak usia 18 tahun, ia sudah mulai menngimpor barang dari Tiongkok.
Suhendro memulai bisnisnya dengan mengimpor tabung pemadam api. Lalu, merambah ke fesyen, safety equipment, rantai baja conveyor, mesin clorine, generator, karpet, banner, dan masih banyak lagi.(mg7/jpnn)
Pengusaha muda Suhendro membagikan beberapa saran bagi importir pemula yang ingin bergelut di bisnis ekspor impor.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Kemenhub Diminta Lebih Bijak soal Pelarangan Truk Sumbu 3 di Hari Besar Keagamaan
- Indonesia Impor Susu Besar-Besaran termasuk dari Malaysia, Peternak Protes
- Monev di 2 Perusahaan Ini, Bea Cukai Tanjung Perak Pastikan Kepatuhan Pengguna Jasa
- 5 Hal Penting Tentang Importasi Barang Lartas
- Ini Aturan Soal Barang Kiriman Hasil Perdagangan, Simak Penjelasan Bea Cukai
- Bea Cukai Beri Pembebasan Bea Masuk Peralatan & Bahan Pencegah Pencemaran Lingkungan