Penginapan Pun Belum Beres
Kondisi tersebut memang sangat memprihatinkan. Suwarno yang menjabat sebagai chef de mission (CDM) kontingen Asian Games kali ini hanya bisa menerima. Namun, dia pun berharap agar kedepannya, terdapat mekanisme yang lebih baik jadi persoalan-persoalan klasik seperti ini tidak akan terulang kembali.
"Masih banyak yang perlu ditingkatkan. Seharusnya ada terobosan dengan sistem keuangan dan pengadaan peralatan," lanjutnya.
Terpisah, manajer tim dayung pelatnas Asian Games 2014, Budiman Setiawan menyebut semua pembiayaan hotel sementara ditanggung pihaknya sendiri. Tanpa ada campur tangan dari pihak lain.
Khusus dari dayung, akan ada sekitar 16 atlet dan pelatih yang harus mereka tanggung untuk pembiayaannya selama hampir 11 hari, mulai dari kemarin 15 September nanti.
Budiman menyebut angka pengeluarannya mencapai USD 17 ribu, atau jika dikurskan ke Rupiah menjadi hampir Rp 200 juta.
"Itu untuk semuanya, termasuk makan dan akomodasi selama di sana," cetusnya. Nantinya, tim dayung Indonesia bakal menempati hotel di kota Chungju, kota yang juga menjadi venue dayung.
Dia tidak mau berbicara banyak terkait dengan persoalan keterlambatan cairnya biaya sebagai pembayaran penginapan tersebut. Menurutnya, anggaran itu merupakan talangan yang dikeluarkan pihaknya.
"Itu baru akomodasi di sana. Kami tidak mau bicara berapa uang saku yang diterima anak-anak. Yang penting sekarang mereka fokus untuk persiapan di sana," tegasnya. (mid/ren)
JAKARTA - Masalah dana masih menjadi persoalan klasik yang terus menggerogoti olahraga Indonesia. Jelang Asian Games 2014 ,kontingen Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PSSI Pecat STY, Pelatih Bali United Terkejut
- Bali United vs Persib: Tuan Rumah Diuntungkan Cuaca, Begini Kata Pelatih Teco
- Fabrizio Romano Ungkap Sosok Ini Jadi Pengganti Shin Tae Yong di Timnas Indonesia
- Momentum Pemecatan Shin Tae Yong Tak Tepat, Beban buat PSSI
- Pemecatan Shin Tae Yong Permintaan Pemain Naturalisasi?
- Shin Tae Yong Berpesan Setelah Didepak PSSI: Semoga Indonesia Lulus ke Piala Dunia