Pengirim Kunci Jawaban Catut Mendiknas
Rabu, 20 April 2011 – 08:59 WIB
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor, Aim Halim Hermana meminta agar peserta UN tidak terpengaruh dengan beredarnya kunci jawaban palsu. Apalagi bila mengatasnamakan pejabat dari Kemendiknas maupun Disdik. “Saya tekankan, bila percaya dengan jawaban itu, yang rugi siswa sendiri karena tidak percaya pada kemampuan dirinya,” tegas Aim.
Baca Juga:
Ia menjelaskan, pihaknya berkali-kali telah meminta agar sekolah menjaga anak didiknya dari pengaruh kurang baik. Meski begitu, Disdik akan menindaklanjuti masalah tersebut bila mendapatkan laporan, baik dari pengawas UN maupun masyarakat. “Pada intinya kita berharap agar pelaksanaan UN tahun ini benar-benar bersih dari perbuatan kotor dan tidak terpuji, baik dari siswa maupun sekolah,” tukasnya.
Terpisah, Wakil Koordinator Pengawas Satuan Pendidikan (PSP) Kota Bogor, Oding Sunardi mengaku belum mendapatkan laporan mengenai keganjilan pelaksanaan UN. “Sepanjang pantauan dan pengamatan saya di beberapa sekolah, pelaksanaan UN hari ini (kemarin, red) berjalan normal,” imbuhnya.
Walaupun demikian, Oding menegaskan akan meningkatkan kewaspadaan terutama perbuatan aneh yang dilakukan siswa, seperti menggunakan ponsel dalam ruang ujian. “Kami telah mengingatkan agar peserta jangan membawa telepon genggam ke dalam kelas. Apabila tetap dilakukan, harus menitipkannya kepada sekretariat pengawas UN,” pungkasnya. (rur)
BOGOR - Ujian nasional (UN) hari kedua diwarnai peredaran short message service (SMS) dan BlackBerry Messanger (BBM) yang berisi kunci jawaban. SMS
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS