Pengirim SMS Gelap ke Dahlan Iskan Seorang Profesor
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkap identitas pengirim pesan singkat (SMS) ke ponselnya, yang isinya memaki-maki mengeluhkan keberadaan Bandara Kualanamu, Deliserdang.
Sang pengirim gelap SMS itu merupakan seorang Guru Besar di Universitas Negeri di Medan.
"Kita sedang telusuri, ternyata itu SMS0nya dari Guru Besar di Medan, saya gak usah sebut namanya. Dia ngakui kalau dia yang kirim SMS itu, inisialnya Prof JTHS," ungkap Dahlan di Kementerian BUMN, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (31/7).
Setelah ditelusuri dan ditanyai langsung, ternyata sang profesor itu mengaku hanya dengar-dengar saja keluhan itu.
"Kita pengen benar-benar tindaklanjuti SMS itu, dan pengen tahu kereta api delay 5 jam itu apa namanya, jam berapa. Dia bilang 'Pak itu saya cuma dengar-denger saja kata orang'," kisah Dahlan mengulang SMS Prof itu.
Sebelumnya, Selasa (30/7). Dahlan bilang kalau tiga hari setelah pengoperasian Bandara Kualanamu, dirinya sempat menerima pesan singkat (SMS) gelap yang berisi makian mengenai dampak dari dibangunnya Bandara Kulanamu.
"Ternyata ada juga yang gak senang dengan adanya Bandara Kulanamu, ada SMS yang maki-maki ke saya," kata Dahlan.
"Bunyi kalimat di SMS itu kira-kira, "Jalannya macet sampai 10 km. Lampu jalan tidak nyala, jadwal kereta api delay 5 jam"," tutur Dahlan mengingat SMS yang masuk ke ponselnya.
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkap identitas pengirim pesan singkat (SMS) ke ponselnya, yang isinya memaki-maki
- PT Pertamina Trans Kontinental Sediakan Sarana Air Bersih di Maumere
- Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara, Dirut ANTAM Berkomentar Begini
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI