Pengiriman Kembali Dubes Australia ke Jakarta Belum Ditentukan
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan, saat ini adalah waktu yang sangat sulit bagi hubungan Australia dengan Indonesia, dan ia tak bisa mengatakan kapan Duta Besar Australia akan kembali ke Jakarta.
Menlu Bishop telah memulai pembicaraan tatap muka dengan Dubes Paul Grigson, yang ditarik dari Indonesia setelah eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukamaran.
"Selama tiga bulan terakhir, fokus hubungan kami bertahan pada eksekusi, dan berharap bahwa Presiden Widodo akan berubah pikiran dalam kaitannya dengan eksekusi dua warga Australia dan tentu saja warga negara lainnya," katanya kepada para jurnalis di Perth.
Menlu Bishop mengatakan, dampak dari penarikan Duta Besar Australia tak seharusnya dianggap remeh. (Foto: AFP, Saeed Khan)
Ia menerangkan, "Kami sekarang akan membahas konsekuensi jangka pendek, menengah dan panjang serta bagaimana kami akan mengelola hubungan ini ke depan."
Menlu Bishop mengatakan, dampak dari penarikan Duta Besar Australia tak boleh dianggap remeh.
Menlu berambut pendek ini juga tak bisa menyebut kapan Dubes Paul Grigson akan terbang kembali ke Jakarta, seraya mengatakan bahwa hal itu akan bergantung pada ‘isu apa yang muncul di Indonesia’.
"Kami menyadari bahwa hubungan kami dengan Indonesia adalah salah satu yang terpenting dan kami perlu membicarakan ke depannya dengan Duta Besar. Kami melalui waktu yang sangat sulit," utaranya.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan, saat ini adalah waktu yang sangat sulit bagi hubungan Australia dengan Indonesia, dan ia
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza