Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia

Pengkhianatan G30S/PKI: Film Paling Banyak Ditonton yang Dianggap Alat Cuci Otak Anak Indonesia
Syubah Asa memerankan tokoh DN Aidit dalam film Pengkhianatan G30S/PKI buatan PPFN. Foto: YouTube

Menurut Garin dan Dyna, film kolosal berdurasi 4,5 jam tersebut berisi banyak kekerasan dan pidato politik.

"Film Pengkhianatan G30S/PKI diputar setiap tahun pada 30 September malam di televisi nasional dan wajib ditonton oleh seluruh murid sekolah.”

Buku ‘Krisis dan Paradoks Film Indonesia’ juga menyinggung tentang pemutaran Pengkhianatan G30S/PKI di televisi nasional yang menjadi malam menakutkan bagi anak-anak yang dipaksa menonton.

“….”malam horor” bagi anak-anak karena mereka diharuskan menonton film yang penuh dengan kekerasan ini,” tutur Garin dan Dyna dalam buku yang edisi pertamanya dirilis pada Mei 2015 itu.

"Kewajiban itu adalah upaya Soeharto “mencuci otak” anak-anak Indonesia tentang komunisme,” imbuh Garin dan Dyna.

Adapun Krishna Sen dan David T. Hill dalam Media, Culture, and Politics in Indonesia mencatat film G30S/PKI menjadi tayangan wajib bagi anak-anak dan pegawai negeri pada periode pertengahan 1980-an hingga 1997.

Film itu ditayangkan setiap 30 September di TVRI, lalu direlai oleh televisi swasta.

"Kewajiban ini membuat film ini menjadi film yang paling banyak ditonton orang Indonesia," demikian Sen dan Hill dalam buku yang diterbitkan pada 2000 itu.(jpnn.com)


Film Pengkhianatan G30S/PKI disebut paling banyak ditonton serta dianggap alat cuci otak anak Indonesia masa Orde Baru.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News