Pengorbanan Rio Haryanto: Dulu Kaya Boboho, Kini Leher Sekuat Petinju

Pengorbanan Rio Haryanto: Dulu Kaya Boboho, Kini Leher Sekuat Petinju
Rio Haryanto. FOTO: Wahyudin/Jawa Pos

jpnn.com - Sejak merintis karir balap internasional pada 2008 silam, pembalap muda Rio Haryanto tidak bisa menghabiskan waktunya seperti anak-anak muda kebanyakan. Dia pun harus terus menjalani latihan fisik empat jam per hari, lima hari dalam sepekan. Itu wajib dia lakukan sejak saat itu hingga sekarang.  

---

BEGITU banyak pembalap yang ingin masuk Formula 1. Namun, kejuaraan dunia itu hanya punya 22 kursi. Yang rekeningnya tersebar di berbagai bank di seantero Eropa pun belum tentu bisa menembus persaingan superketat itu. Jadi, membanggakan sekali bila bisa masuk F1. 

Capaian itulah yang kini diwujudkan Rio Haryanto. Pembalap asal Solo tersebut sedang berpacu dengan waktu untuk beradaptasi dengan mobil V6 hybrid milik Manor-Mercedes. 

Dengan begitu, saat grand prix dimulai pada 20 Maret nanti, cah Solo itu bisa kompetitif melawan para pembalap terbaik dunia.

"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Sudah sampai di sini, apa pun akan saya lakukan," kata Rio setelah uji coba hari pertama di Barcelona dini hari kemarin WIB. "Demi Indonesia," tegasnya.

Karena Rio tergabung di tim kecil, Manor-Mercedes, banyak yang memandang dengan sebelah mata. Termasuk sekian banyak orang Indonesia 

Padahal, sekecil apa pun tim Formula 1, anggarannya lebih dari EUR 100 juta alias Rp 1,5 triliun. 

Sejak merintis karir balap internasional pada 2008 silam, pembalap muda Rio Haryanto tidak bisa menghabiskan waktunya seperti anak-anak muda kebanyakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News