Pengorbanan Rio Haryanto: Dulu Kaya Boboho, Kini Leher Sekuat Petinju
Kamis, 03 Maret 2016 – 17:58 WIB
![Pengorbanan Rio Haryanto: Dulu Kaya Boboho, Kini Leher Sekuat Petinju](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160303_180031/180031_677980_rio_haryanto_wahyudin.jpg)
Rio Haryanto. FOTO: Wahyudin/Jawa Pos
Di Formula 1, endurance pembalap harus mirip atlet maraton. Jantungnya akan dipacu 170-200 beats per minute (bpm) selama 1,5 jam perlombaan.
Lehernya harus sekuat petinju karena G-force mobil F1 begitu besar. Kalau tidak, dua lap saja, lehernya bisa terkilir. Padahal, seorang pembalap F1 harus berlomba dalam 50-an lap.
"Rio melatih fisiknya dengan sangat keras sejak delapan tahun lalu," ungkap Van Rhee. "Sejak masih ABG (anak baru gede, Red), dia berlatih empat jam sehari, lima hari dalam sepekan. Itu dilakukan selama bertahun-tahun. Saya tidak yakin ada anak lain yang kuat menjalani rutinitas latihan Rio," lanjut dia. (*)
Sejak merintis karir balap internasional pada 2008 silam, pembalap muda Rio Haryanto tidak bisa menghabiskan waktunya seperti anak-anak muda kebanyakan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Titik Balik Nita Zahro, Single Parent yang Sukses Dirikan 2 Salon Lewat Kursus Kecantikan
- Kisah Inspiratif Ulfatun Nikmah, Anak Tukang Ukir & Lulusan SMK yang Raih Gelar Magister FEB UGM
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock