Pengrajin Tahu Tempe di Kendal Terima Subsidi Distribusi Kedelai

"Diharapkan agar tetap bisa berproduksi dan Kopti selaku penyedia bahan bakunya," katanya.
Dinas Pangan Jateng membantu mendistribusikan sekitar 200 ton kedelai dari petani ke pengrajin tempe dan tahu di Kabupaten Kendal.
Ketua Primkopti Harum Weleri Kabupaten Kendal Rifai mengatakan kebutuhan kedelai di Kabupaten Kendal sekitar 1.000 ton per tahun, namun Primkopti hanya mampu memenuhi separuhnya.
Dia menuturkan sebagian kebutuhan kedelai di Kendal dipenuhi dari impor.
"Kenaikan harga kedelai impor saat ini, hampir Rp 11 ribu per kilogram, para perajin memilih mengurangi ukuran tahu dan tempe dari pada menaikkan harga," kata Rifai.
Muhamad Irfan perajin tahu dari Weleri ketika harga kedelai masih Rp 7.000, perajin bisa memproduksi tahu maupun tempe hingga satu kwintal.
"Namun saat harga kedelai naik terus, banyak yang mengurangi produksi dan terpaksa mengurangi ukuran tahu maupun tempe,” tuturnya.
Kebutuhan kedelai di Jawa Tengah antara 420-450 ribu ton per tahun, namun hingga saat ini kebutuhan tersebut masih belum terpenuhi sepenuhnya dari produksi dalam negeri.
Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) memfasilitasi biaya distribusi kedelai dari produsen ke wilayah pengrajin yang membutuhkan pasokan bahan baku.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar