Penguasa Bebal, Perlawanan Makin Radikal

Penguasa Bebal, Perlawanan Makin Radikal
Penguasa Bebal, Perlawanan Makin Radikal
RUMAH Gubernur Papua Barat Selasa kemarin (20/12) dibakar rakyat yang marah karena protes mereka tidak digubris sama sekali oleh penguasa. Sementara warga Pulau Padang, Kabupaten Meranti, Provinsi Riau, terus bertahan di depan gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta karena tuntutan mereka dianggap angin lalu oleh pemerintah.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu tani dari Kabupaten Meranti yang lugu itu memang tampak sudah kehabisan harapan. Maklum, mereka sudah menjelaskan ihwal tanah mereka yang dikapling Rezim Yudhoyono lalu diberikan kepada pemilik modal pengusaha pabrik kertas. Mereka juga sudah mengadukan nasibnya ke mana-mana.

Tapi para penguasa di negeri ini memilih menulikan telinganya bagi suara rakyat yang melarat. Sebaliknya, membuka telinga dan kantongnya lebar-lebar bila kepada mereka datang pemilik uang. Akhirnya puluhan Pak Tani dan Bu Tani dari Riau yang sudah berhari-hari bertahan di depan gedung wakil rakyat itu, yang sudah letih protes akan perlakuan rezim ini, akhirnya menjahit mulut mereka.

:TERKAIT Sikap pemerintah dan aparat bersenjatanya yang bisa dengan mudah dikendalikan pemilik uang, bukan hanya menyengsarakan rakyat di Kabupaten Meranti, tapi nyaris merata di berbagai pelosok negeri. Akan tetapi selemah-lemahnya rakyat, bila terus disikat aparat, niscaya akan melakukan perlawanan jua. Semaksimal yang bisa mereka lakukan. Itul terjadi di Mandailing Natal, Sumatera Utara yang memblokade jalan, di Papua, dan di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan yang menghebohkan karena rakyat yang mempertahankan haknya malah dibantai secara keji dan brutal.

RUMAH Gubernur Papua Barat Selasa kemarin (20/12) dibakar rakyat yang marah karena protes mereka tidak digubris sama sekali oleh penguasa. Sementara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News