Penguasa dari Dinasti Politik Cenderung Serakah

jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Indonesia (PERINDO), mendesak pengaturan dinasti politik dalam RUU Pilkada. Karena dinasti politik dianggap tak mendukung upaya menciptakan pemerintahan bersih, dan membahayakan demokrasi yang tengah dibangun di Indonesia.
"Politik dinasti seringkali mengabaikan etika politik dan mengebiri hak politik orang lain. Menempatkan pejabat bukan karena kapasitasnya tetapi karena kekerabatannya," kata Wakil Sekjen DPP Perindo, Hendrik Kawilarang Luntungan, Kamis (17/10) di Jakarta.
Menurut calon legislatif Partai Hanura daerah pemilihan Sulawesi Utara itu, politik dinasti memberikan dampak buruk bagi politik Indonesia. Dinasti politik akan menumbuhkan oligarki politik serta tidak sehat bagi upaya regenerasi kepemimpinan politik lantaran kekuasaan hanya dikuasai segelintir orang.
Selain itu, dinasti politik sangat berdampak buruk bagi akuntabilitas birokrasi dan pemerintahan. Akibatnya, pejabat hasil dinasti politik yang menduduki jabatan publik cenderung serakah serta marak korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Parahnya, pemerintahan yang dihasilkan dari dinasti politik lebih berorientasi mencari keuntungan untuk keluarga, bukan demi kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat. Politik dinasti harus kita batasi," tegas Hendrik.
Dia sepakat dengan usulan pemerintah yang mengatur pembatasan syarat jabatan kepala daerah guna menghindari upaya pembangunan dinasti politik di daerah. Misalnya dengan mengatur jarak miminal satu periode agar kerabat eks kepala daerah bisa ikut bertarung dalam suatu Pilkada.(fat/jpnn)
JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Indonesia (PERINDO), mendesak pengaturan dinasti politik dalam RUU Pilkada. Karena dinasti politik dianggap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Laksda TNI Edwin Bicara Soal Peran Strategi TNI AL Menjaga Potensi Maritim Menuju Swasembada Pangan
- Buntut Polemik Lagu Bayar Bayar Bayar, Sukatani Dapat Tawaran jadi Duta Polri
- Mediator dari DPC Peradi Jakbar Diharapkan Bisa Mendamaikan Perkara Perdata
- Pejabat Pemkab Sumedang jadi Direktur di Kementerian PKP, Wabup Fajar Ucap Syukur
- Apa Itu Danantara yang Baru Diluncurkan Presiden Prabowo? Simak Penjelasannya di Sini
- DPR: Sikap Kapolri Menanggapi Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Harus Diteladani Anggota Polisi