Penguatan Tani Santri dan Santri Tani

Oleh: Harvick Hasnul Qolbi

Penguatan Tani Santri dan Santri Tani
Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi melakukan penanaman saat meresmikan kawasan budidaya tanaman nanas di Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Sumatera Selatan, Selasa (21/2). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

Persis seperti itulah yang telah saya lakukan selama menjadi Wakil Menteri Pertanian.

Secara aktif, selama ini saya mengunjungi pesantren dan kantong-kantong santri untuk mendorong mereka kembali bertani.

Tak hanya bermodal saran, dengan kewenangan konstitusional yang saya miliki program-program pengembangan santri tani diberikan Kementerian Pertanian.

Baik dalam bentuk pelatihan, maupaun akses terhadap modal dan bantuan alat tani.

Banyak yang bertanya kepada saya, “kok hasilynya belum terlihat?”. Saya katakan kepada mereka, mie instan yang sudah tertulis instan saja tak bisa langsung matang seketika.

Perlu proses. Apalagi membangun masa depan penguatan ketahanan pangan nasional. Butuh waktu yang sangat panjang dan kebijakan berkesinambungan. Yang kalau tidak pernah dimulai, maka masa penantiannya akan lebih panjang lagi. 

Sekali lagi, seperti kata KH Hasyim Asy’ari, “Pak Tani itulah penolong negeri.”

Penulis Adalah Wakil Menteri Pertanian

Wamentan Harvick Hasnul Qolbi menganggap potensi terbesar kaum sarungan atau santri bagi pembangunan bangsa ini adalah pertanian.


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News