Pengumuman! Harga Pertamax Turun, Simak Perinciannya
jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku per 1 Oktober 2022.
Penyesuaian harga tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
"PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM umum," bunyi pengumuman yang dikutip dari website resmi Pertamina, Jumat (30/9).
Adapun harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah Bali, NTB, dan NTT turun menjadi Rp 13.900 dari harga Rp 14.500 per liter.
Selanjutnya, untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatera, Papua, dan Papua Barat, harga Pertamax turun menjadi Rp 14.200 dari sebelumnya Rp 14.850 per liter.
Selain itu, BBM nonsubsidi mengalami penurunan, yakni harga Pertamax Turbo turun dari Rp 15.900 menjadi Rp 14.950 per liter.
Kemudian, harga Dexlite naik menjadi Rp 17.800 dari sebelumnya Rp 17.100 per liter, sedangkan Petamina Dex mengalami kenaikan dari Rp 17.400 menjadi Rp 18.100 per liter.
Harga BBM subsidi jenis Pertalite dan solar tetap tidak mengalami perubahan. Pertalite masih di harga Rp 10 ribu per liter, sementara solar Rp 6.800 per liter. (mcr28/jpnn)
PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku per 1 Oktober 2022, salah satunya harga Pertamax turun
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan
- Pertamina Eco RunFest 2024, Ajang Lari untuk Kebermanfaatan Lingkungan, Masyarakat & UMKM
- Tukarkan Poin Anda Sekarang di MyPertamina Fair 2024! Raih Puluhan Logam Mulia & Motor Sport
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia