Pengumuman Unas SMK Bermasalah
Nilai Teori Kejuruan Jeblok
Rabu, 17 Juni 2009 – 09:20 WIB
Tak hanya di Tegal, beberapa SMK di Surabaya banyak yang siswanya tidak lulus lantaran nilai teori kejuruannya anjlok. Karena itu, muncul keinginan dari beberapa dinas pendidikan di Indonesia agar penilaian teori kejuruan dalam unas dihapus. Kabarnya, Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) menyetujui penghapusan itu.
Baca Juga:
Namun, Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Djoko Sutrisno tidak menyetujui bila penilaian terhadap teori kejuruan dihapus. "Karena ujian teori itulah yang membedakan SMK dengan lembaga kursus. Jika dihapus apa bedanya," cetusnya. Karena itu, pihaknya menegaskan tidak ada penghapusan nilai ujian tersebut.
Dia mengakui, memang ada persoalan terhadap penilaian unas. "Kemungkinannya sistem komputerisasinya. Entah nggak terbaca atau gimana," ujarnya. Pihaknya juga menepis anggapan bahwa hasil unas SMK tahun ini jeblok lantaran nilai teori kejuruan jatuh.
Djoko membeberkan, persentase tingkat kelulusan unas SMK tahun ini mencapai 95,9 persen. Naik dibandingkan tahun lalu yang 94 persen. "Yang penting tahun ini persentasenya naik," ujarnya. Terkait terhambatnya pengumuman unas SMK, persoalan tersebut dianggap kewenangan BSNP. Dikonfirmasi berulangkali, Ketua BSNP Prof Eddy Mungin Wibowo tidak bisa dihubungi. Padahal, rencananya anggota DPRD di beberapa daerah akan mendatangi BSNP untuk meminta penjelasan. (kit/oki)
JAKARTA - Berbagai problem dalam pelaksanaan ujian nasional (unas) tahun ini seakan tidak ada habisnya. Kali ini menimpa unas sekolah menengah kejuruan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Syarat Kenaikan Gaji Guru ASN & Honorer, Simak Pernyataan Presiden Prabowo Ini
- Dorong Pengembangan Talenta Digital, Indosat Gelar Seminar di Unsri
- MWA Tetapkan Prof Tatacipta Dirgantara sebagai Rektor ITB Terpilih
- Pupuk Kaltim Dorong Generasi Muda Berikan Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan
- Inilah Kebijakan Terbaru terkait Guru PPPK, Tinggal Menunggu Surat Resmi
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi