Pengungkap Skandal FIFA Dihukum Dilarang Aktif di Sepakbola Seumur Hidup
jpnn.com - ZURICH - Pengungkap skandal korupsi FIFA, eks anggota Komite Eksekutif, Chuck Blazer harus membayar mahal atas upayanya membersihkan induk sepakbola dunia itu dari korupsi.
Setelah polisi Swiss menangkap tujuh petinggi FIFA dalam operasi tangkap tangan di Zurich Mei lalu, pria Amerika Serikat ini malah dianggap sebagai "biang keladi" sekaligus yang paling bertanggung jawab atas berbagai kasus yang membuat muka organisasi menjadi tercoreng-moreng.
Chuck Blazer pun menjadi korban pertama yang dibuang dan dihukum dari kepengurusan FIFA. Ia dihukum dilarang aktif di sepakbola selamanya.
"Komite Etik yang diketuai oleh Hans-Joachim Eckert, telah memutuskan untuk menghukum mantan anggota Komite Eksekutif dan Sekjen Concacaf Chuck Blazer untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sepakbola, baik nasional maupun internasional, untuk seumur hidupnya," demikian pernyataan FIFA seperti dilansir dalam situs resminya.
Dalam keterangannya, FIFA menjelaskan bahwa keputusan itu diambil setelah tim investigator pimpinan Cornel Borbely, yang menggantikan Michael Garcia, Desember tahun lalu, melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari Komite Integritas Concacaf serta fakta terbaru dari Kejaksaan New York.
"Dalam posisinya sebagai salah satu petinggi sepakbola, Tuan Blazer menjadi pemain kunci dalam beberapa aksi penawaran, persetujuan, pembayaran, yang nyata-nyata terjadi secara ilegal dan terselubung," jelas FIFA.
Perbuatan mantan wakil ketua Federasi Sepakbola AS atau USSF itu dinilai telah melanggar sedikitnya tujuh pasal dari Kode Etik FIFA yang diantaranya mencakup loyalitas, bribery maupun korupsi, serta konflik kepentingan.
Vonis yang dijatuhkan oleh Komite Etik itu sebenarnya terbilang ironis jika mengingat status Blazer sebagai whistleblower alias pengungkap skandal korupsi yang menyentuh angka triliunan rupiah tersebut.(FIFA.com/ray/jpnn)
ZURICH - Pengungkap skandal korupsi FIFA, eks anggota Komite Eksekutif, Chuck Blazer harus membayar mahal atas upayanya membersihkan induk sepakbola
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proliga 2025: Thuy Cedera, Gresik Petrokimia Kalah dari Jakarta Livin
- Asyik, Laga Pelita Jaya vs Dewa United Disiarkan Gratis di Youtube
- Nova Arianto Cukup Puas Komposisi Skuad Timnas U-17 Indonesia, tetapi Punya Catatan
- Prawira Bandung Siap Bikin Kejutan di IBL 2025
- Menuju Piala Asia 2025, Timnas U-17 Indonesia Gelar TC Perdana di Stadion Sidolig Bandung
- IBL 2025: Skuad Mentereng, Dewa United Percaya Diri Meruntuhkan Dominasi PJ dan SM