Pengungsi Asal Nauru Memulai Hidup Baru Setelah Dimukimkan Di AS
Sementara paspor tampak seperti benda yang sebagian besar dari kita terima begitu saja, Faisal Parvez tidak pernah memilikinya - atau bahkan status kewarganegaraan.
Ia dilahirkan tanpa kewarganegaraan sebagai minoritas Muslim Rohingya yang dianiaya di Myanmar.
"Mimpi terbesar yang saya miliki dalam hidup saya adalah menjadi warga negara di manapun di planet ini," katanya kepada ABC.
Faisal Parvez adalah salah satu dari lebih dari 445 pengungsi dari Pulau Manus dan Nauru yang telah dimukimkan kembali di Amerika Serikat berdasarkan kesepakatan yang awalnya diperantarai antara pemerintahan Obama dan pemerintah Turnbull.
Photo: Pengungsi Rohingya Faisal Parvez menghabiskan waktu selama 5 tahun di Nauru sebelum pindah ke Chicago tahun ini. (Supplied: Faisal Parvez)
Dia tiba di Chicago pada April tahun ini setelah melarikan diri dari negara bagian Rakhine di Myanmar dengan kapal dan menghabiskan lima tahun di pusat penahanan Nauru.
"Ketika saya tiba [di Chicago], saya tidak percaya, saya menangis bahagia. Itu adalah salah satu momen terbesar dalam hidup saya," katanya.
Amerika Serikat telah setuju untuk memukimkan kembali hingga 1.200 pengungsi dari Pulau Nauru dan Manus sebagai bagian dari kesepakatan bilateral antara Australia-AS.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata