Pengungsi Asal Nauru Memulai Hidup Baru Setelah Dimukimkan Di AS
"Lembaga-lembaga pendukung yang dimaksudkan untuk membantu mereka memotong pendanaan mereka dan menutup kantor-kantor, jadi memastikan kami dapat mengumpulkan dana untuk mengisi kesenjangan itu sangat penting," katanya.
Mantan jurnalis dan pejabat Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan organisasi itu memperkirakan jumlah orang yang membutuhkan bantuan mendesak akan meningkat karena lebih banyak keluarga dipindahkan ke AS.
Keluarga Amin adalah di antara banyak keluarga yang telah mendapati bahwa bergerak dan memulai kehidupan baru di AS merupakan perjuangan yang berat.
Keluarga yang terdiri dari enam orang ini menghabiskan waktu selama empat tahun di Nauru sebelum dimukimkan kembali di Florida delapan bulan lalu - mereka sekarang sebagian besar mengandalkan kupon makanan untuk bertahan hidup.
"Hidup di sini sangat sulit, kami tidak mengenal siapa pun," kata Kauser Amin kepada ABC.
Pria berusia 19 tahun itu bermimpi untuk bisa belajar dan menjadi teknisi farmasi tetapi saat ini harus bekerja dua pekerjaan sekaligus untuk mendukung keluarganya.
Dengan keterampilan bahasa Inggris yang terbatas, ayah Amin telah berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan, ibunya sakit jantung dan ketiga saudara perempuannya semua ada di sekolah.
"Saya ingin mendapatkan obat karena saya ingin bisa merawat ibuku ... tapi saya tidak bisa pergi ke sekolah, saya harus bekerja," katanya.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat