Pengungsi Asal Nauru Memulai Hidup Baru Setelah Dimukimkan Di AS
'Saya terus berpikir hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kita'
Photo: Pemerintahan Trump sepakat memukimkan kembali lebih dari 1200 pengungsi dari Pulau Manus dan Nauru. (Supplied: Ads Up)
Keluarga Rohingya ini melarikan diri dari penumpasan militer di Myanmar dengan kapal pada 2013, dan dipenjara di Indonesia sebelum menuju Australia dalam perjalanan tiga hari yang traumatis.
"Saya terus berpikir hanya Tuhan yang bisa menyelamatkan kita ... mesin kapal kami mati dan kami semua berpikir kami akan mati," kata Amin.
Ketika ditanya di mana rumahnya sekarang, Amin tidak bisa menjawab.
Dia mengatakan hidup di AS sulit tetapi di Nauru juga tidak lebih baik, dan Myanmar tidak lagi menjadi pilihan.
Amin mengatakan keluarga itu bahagia di Myanmar, tetapi semuanya tiba-tiba berubah.
"Kami sangat takut kehilangan nyawa... kami memiliki banyak harapan untuk masuk ke Australia," katanya
Meskipun mungkin tidak semua seperti yang mereka harapkan, Faisal Parvez dan keluarga Amin adalah di antara segelintir yang beruntung untuk sampai ke AS - mengingat sebanyak 188 pelamar telah ditolak.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata