Pengungsi Asal Sudan Di Pulau Manus Terima Penghargaan HAM Di Swiss
Seorang pengungsi asal Sudan telah diterbangkan dari Pulau Manus menuju Jenewa untuk menerima penghargaan hak asasi manusia bergengsi.
Abdul Aziz Muhamat dianugerahi Penghargaan Martin Ennals untuk Pembela Hak Asasi Manusia pada sebuah acara penyerahan penghargaan tersebut di Swiss.
Pemain berusia 25 tahun itu meneteskan air mata dan mengucapkan "terima kasih banyak" kepada orang banyak saat dia diberikan penghargaan.
"Tidak mudah hidup dipenjara di tempat di mana semua jari menunjuk pada Anda sebagai penjahat dan semua kata yang Anda dengar dari orang-orang di sekitar Anda adalah bahwa Anda telah melakukan kesalahan, [bertanya-tanya pada diri sendiri] mengapa Anda datang ke negara ini dan Anda layak berada di pusat penahanan," katanya saat pidato penerimaannya.
"Saya terpaksa mengambil jalan ini untuk berdiri dan memperjuangkan hak semua orang di Pulau Manus."
Abdul Aziz Muhamat melarikan diri dari perang di Sudan ketika masih remaja dan mencoba mencapai daratan Australia dengan kapal sebelum akhirnya dikirim ke Pulau Manus pada tahun 2013.
Sejak tiba di pulau itu, ia telah terang-terangan berbicara tentang apa yang ia sebut sebagai kondisi "kejam dan tidak manusiawi" saat dalam penahanan.
"Di negara saya, orang akan disiksa secara fisik, dan Anda tahu diri Anda akan mati," katanya kepada orang banyak.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat