Pengungsi Bertahan di Pulau Manus dengan Menggali Sumur
Pencari suaka dan pengungsi di detensi imigrasi Pulau Manus, Papua Nugini, pada Rabu (1/11/2017) malam mulai menggali sumur untuk menemukan air.
Sebanyak 600 pria terus bertahan dalam detensi tersebut meskipun petugas imigrasi meminta agar mereka meninggalkan lokasi yang secara resmi telah ditutup tersebut.
Pasokan air, listrik dan makanan ke detensi ini telah dihentikan setelah penutupan resmi dilakukan pada hari Selasa.
Foto-foto yang diambil oleh pengungsi asal Kurdi-Iran sekaligus wartawan Behrouz Boochani menunjukkan sejumlah pria tampak menggali tanah.
Dia menulis di akun Twitternya, "Ini daerah tropis dan mereka pikir akan bisa mendapatkan air tawar".
Dalam pemberitahuan terakhir yang dikirim petugas imigrasi pada Minggu malam, para penghuni diberitahu bahwa Angkatan Bersenjata PNG akan mengendalikan lokasi tersebut mulai hari Rabu.
Peringatan itu menyebutkan siapa pun yang memilih bertahan akan terkena pemindahan paksa dari pangkalan militer di sekitar situ.
Para psuaka, setelah diberitahu bahwa pasokan akan dihentikan, mulai mengumpulkan air hujan dalm tong-tong sampah.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat