Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza

Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
Arsip foto - Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa (2/4/2024). ANTARA/Xinhua/am.

Ia menambahkan Mesir saat ini menampung 10,7 juta warga asing, termasuk pengungsi dan migran ilegal dari 62 negara.

"Mesir memastikan para pengungsi dan migran memiliki akses ke layanan dasar, berintegrasi ke dalam masyarakat Mesir, dan tidak dikurung di kamp-kamp atau pusat pengungsi," katanya.

"Saya katakan ini dengan sejujurnya: Kapasitas kami untuk mengakomodasi dan melanjutkan upaya ini berada dalam risiko, terutama mengingat dukungan internasional yang tidak mencukupi dibandingkan dengan tekanan yang kami hadapi,” tambahnya.

Abdelatty menegaskan kembali sikap lama Mesir yang menentang segala bentuk pemindahan paksa atau mendorong pemindahan penduduk, baik secara sementara maupun permanen.

Ia mengatakan tindakan semacam itu mengancam stabilitas dan merusak peluang perdamaian serta kehidupan berdampingan antarbangsa.

Meskipun Abdelatty tidak secara spesifik menyebut penduduk mana yang ia maksud, pernyataannya muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan relokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania. Trump mengutip kurangnya ruang layak huni di Gaza akibat perang Israel sejak 7 Oktober 2023.

Mesir dan Yordania telah menolak gagasan pemindahan warga Palestina dari tanah mereka, baik secara sementara maupun permanen.

Israel telah membunuh lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, di Gaza, di mana saat ini gencatan senjata sedang berlangsung.

Mesir dan Yordania telah menolak gagasan pemindahan warga Palestina dari tanah mereka, baik secara sementara maupun permanen

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News