Pengungsi Coba Bertahan di Detensi Imigrasi Pulau Manus

Ratusan pencari suaka yang berada di detensi imigrasi Pulau Manus, Papua Nugini, bertekad untuk bertahan di sana meski pasokan listrik, air dan makanan sudah dihentikan.
ABC diizinkan mendatangi detensi tersebut setelah petugas-petugas Australia meninggalkannya pagi ini.
Mengenakan baju bertuliskan "Saya bukan korban, Saya seorang pejuang", seorsang pengungsi mengajak ABC menyusuri fasilitas tersebut, dimana 600 orang penghuni telah memasang sistem pengumpulan air hujan sementara dan menimbun bekal yang bisa mereka peroleh.
Dia menggambarkan bagaimana pekerja memotong pipa dan mengosongkan tangki air pada Selasa pagi.
"Kami membersihkan sendiri kompartemen ini," kata pria tersebut.

Twitter: Nick McKim
Sambil menunjuk ke tong sampah yang sudah berisi air, dia mengatakan para penghuni yakin bisa bertahan setidaknya untuk satu bulan ke depan.
"Apa yang kami kumpulkan adalah air ini - kami cukup menambah sedikit gula dan garam - dan bisa minum air ini. Kami mungkin bisa bertahan selama sebulan tanpa makanan," katanya.
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus