Pengungsi Coba Bertahan di Detensi Imigrasi Pulau Manus

Ratusan pencari suaka yang berada di detensi imigrasi Pulau Manus, Papua Nugini, bertekad untuk bertahan di sana meski pasokan listrik, air dan makanan sudah dihentikan.
ABC diizinkan mendatangi detensi tersebut setelah petugas-petugas Australia meninggalkannya pagi ini.
Mengenakan baju bertuliskan "Saya bukan korban, Saya seorang pejuang", seorsang pengungsi mengajak ABC menyusuri fasilitas tersebut, dimana 600 orang penghuni telah memasang sistem pengumpulan air hujan sementara dan menimbun bekal yang bisa mereka peroleh.
Dia menggambarkan bagaimana pekerja memotong pipa dan mengosongkan tangki air pada Selasa pagi.
"Kami membersihkan sendiri kompartemen ini," kata pria tersebut.

Twitter: Nick McKim
Sambil menunjuk ke tong sampah yang sudah berisi air, dia mengatakan para penghuni yakin bisa bertahan setidaknya untuk satu bulan ke depan.
"Apa yang kami kumpulkan adalah air ini - kami cukup menambah sedikit gula dan garam - dan bisa minum air ini. Kami mungkin bisa bertahan selama sebulan tanpa makanan," katanya.
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia