Pengungsi Coba Bertahan di Detensi Imigrasi Pulau Manus

"Kami tidak punya makanan," tambahnya.
'Australia meninggalkan kami'
Detensi imigrasi di Papua Nugini dijadwalkan resmi ditutup pada Pukul 5 sore hari Selasa (31/10/2017).
Pemerintah PNG telah meminta para penghuni yang tersisa untuk pindah ke akomodasi lain di Kota Lorengau. Namun sejumlah penghuni mengatakan kepada ABC mereka khawatir dengan keamanan di luar kompleks tersebut setelah penduduk setempat melakukan penjarahan pada hari Selasa pagi.

Twitter: Senator Nick McKim
"Mereka tidak akan memberikan jaminan keamanan," kata seorang penghuni. "Karena itulah saya bertahan di sini."
Pengungsi bernama Behrouz Boochani sebelumnya mengajukan pernyataan tertulis ke Mahkamah Agung PNG, menyatakan tidak aman bagi para pengungsi untuk meninggalkan fasilitas tersebut.
Tepat sebelum Pukul 8 malam, ia mengunggah informasi ke akun Twitternya bahwa pasokan listrik telah diputus.
"Listrik sudah diputusdi Kompartemen Oscar. Pengungsi pindah ke Foxtrot sekarang. Sangat gelap dan menyeramkan," katanya.
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus