Pengungsi di Cile Sudah Boleh Pulang
Kembali Bergerak ke Australia, Debu Vulkanis Puyehue Ganggu Penerbangan
Selasa, 21 Juni 2011 – 13:42 WIB
SYDNEY - Aktivitas gunung api Puyehue yang terletak di kompleks Taman Nasional Puyehue, Provinsi Ranco, Cile, berangsur normal. Kendati demikian, debu vulkanis dari gunung yang meletus sekitar dua pekan lalu itu masih saja bertiup ke Australia. Akibatnya, hingga kemarin (20/6) aktivitas penerbangan di Negeri Kanguru tersebut masih terganggu.
Kembalinya debu vulkanis ke langit Australia, setelah sempat bergerak ke belahan dunia lain, itu membuat jadwal penerbangan di benua selatan tersebut kacau. Sejumlah maskapai domestik dan internasional pun membatalkan sebagian besar penerbangannya. Termasuk, Qantas, Virgin, dan Tiger. Tiga maskapai itu membatalkan sebagian besar penerbangan dari dan ke Kota Adelaide kemarin.
Baca Juga:
"Angin diperkirakan terus menerbangkan debu vulkanis ke kawasan selatan Australia besok (hari ini). Itu jelas akan mengganggu penerbangan. Tetapi, kami juga menyerahkan kepada setiap maskapai untuk menyikapi prediksi itu," kata Andrew Tupper, kepala Volcanic Ash Advisory Centre pada Badan Meteorologi Australia. Pengumuman tersebut membuat Qantas, Virgin dan Tiger membatalkan flight.
Gumpalan debu vulkanis dari gunung api itu kemarin terdeteksi sekitar 2.000 km di pesisir Australia. "Melihat arah tiupan angin, debu vulkanis itu akan menyeberangi pesisir tenggara dan menyelimuti langit Adelaide esok pagi (pagi ini). Melbourne pun bakal kena dampaknya," lanjut Tupper.
SYDNEY - Aktivitas gunung api Puyehue yang terletak di kompleks Taman Nasional Puyehue, Provinsi Ranco, Cile, berangsur normal. Kendati demikian,
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan