Pengungsi di Cile Sudah Boleh Pulang
Kembali Bergerak ke Australia, Debu Vulkanis Puyehue Ganggu Penerbangan
Selasa, 21 Juni 2011 – 13:42 WIB
Namun, debu vulkanis yang melintas pada ketinggian 8-13 km itu tidak setebal sebelumnya. "Debunya memang tidak setebal dua pekan lalu. Tapi, ketinggian lintasannya tepat berada di zona terbang. Sedikit banyak, penerbangan pasti akan terganggu," tutur Tupper. Selain Adelaide dan Melbourne, debu vulkanis itu diperkirakan bakal mampir di Sydney. Tapi, dia berharap bandara di Sydney tak sampai terpengaruh abu vulkanis tersebut.
Terpisah, Qantas mengumumkan pembatalan seluruh penerbangannya ke dan dari Adelaide setelah pukul 06.30. "Jadwal penerbangan sebelum jam itu akan kami upayakan tetap berangkat," kata jubir Qantas. Selain itu, Qantas juga membatalkan seluruh penerbangan ke dan dari Port Lincoln mulai pukul 06.30 sampai pukul 14.00.
Jubir maskapai Virgin juga mengumumkan hal sama. Selain seluruh penerbangan ke dan dari Adelaide, maskapai tersebut juga membatalkan penerbangan ke dan dari Kota Mildura. "Kami akan terus memantau perkembangannya. Mungkin kami akan batalkan penerbangan di Melbourne dan Tasmania pula," lanjutnya.
Sementara itu, warga di sekitar gunung api di kawasan selatan Cile tersebut sudah mulai diizinkan pulang dari pengungsian. Mulai Minggu lalu (19/6), pemerintah Cile sudah memulangkan sekitar 4.000 warga ke rumah masing-masing. Keputusan tersebut diambil setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Rodrigo Hinzpeter serta Menteri Pertembangan dan Energi Laurence Golborne mengatakan bahwa aktivitas gunung Puyehue sudah normal. (AFP/hep/dwi)
SYDNEY - Aktivitas gunung api Puyehue yang terletak di kompleks Taman Nasional Puyehue, Provinsi Ranco, Cile, berangsur normal. Kendati demikian,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan