Pengungsi di Tahanan Pulau Manus Diberi Peringatan Terakhir

Sejumlah pengungsi yang menolak meninggalkan pusat tahanan imigrasi Pulau Manus telah diberi peringatan bahwa mereka memiliki dua hari untuk meninggalkan lokasi itu atau pasukan berwenang bisa dipanggil untuk memindahkan mereka.
Sebuah pemberitahuan yang diumumkan oleh otoritas imigrasi Papua Nugini itu memerintahkan para pengungsi yang tersisa untuk segera meninggalkan pusat itu karena kondisinya tidak higienis.
Pemberitahuan tersebut mengatakan bahwa para pengungsi telah diberi waktu dua hari untuk pergi dan memeringatkan bahwa "pasukan berwenang bisa dipanggil untuk memindahkan orang-orang yang menolak untuk pindah secara sukarela".
"Anda tak bisa terus tinggal di sini dalam kondisi ini," tulis pemberitahuan itu.
"Ini sangat buruk bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda jika Anda terus menolak untuk pindah ke akomodasi baru di mana ada makanan, air dan layanan lainnya."
Pemberitahuan tersebut mengatakan bahwa pembongkaran pagar di sekitar pusat tahanan dimulai pada hari Kamis (9/11/2017) dan bahwa keamanan serta keselamatan penghuni di dalamnya "tidak dijamin".

Supplied: Federal Government
Sekitar 600 orang masih berada di pusat tahanan itu delapan hari setelah ditutup secara resmi dan persediaan makanan, listrik dan air terputus. Mereka beralasan bahwa mereka takut akan keselamatan mereka di fasilitas baru.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia